Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Hanya Perlu Bersujud dan Bersyukur

Waktu terus berjalan ketika kita diam Membiarkan menguras habis energi Berat langkah yang terasa Biarlah menjadi obat bagi hidup itu sendiri Sesekali ombak akan menyeret kaki Hingga ke tengah lautan Menguji nurani untuk mengelak keadaan Tak ada yang salah dengan semua itu Hanya kebahagiaan yang akan menyambut langkah kita Ketika kita selalu bersujud dan bersyukur Doaku akan selalu menyertaimu

Inginku

Ketika aku mencintaimu Aku ingin tulus dan sepenuh hati Bukan cinta sesaat karena nafsu ingin memiliki Cinta yang akan terus berulang tumbuh Hingga akhir napas terhenti Saling menghargai dan menyayangi Memahami dan mendukung Bekerjasama dan berkomunikasi Membantu berdiri ketika terjatuh Berpegang tangan agar seimbang Tetap berpijak pada bumi Memahami semesta secara utuh

Merindumu dengan Resah

Rasaku melayang di awang Bermain dengan logika Ku coba raih Tapi tak bisa ku genggam Aku menantimu hingga esok hari Menyapa bayang dalam lembayung senja Terlihat diam namun mencoba menari Berpegang erat dengan tawa ceria

Saat Malam

Mengalir dalam sebuah bola besar Mengikuti arus kehidupan semesta Menyelusuri hutan belantara Dalam malam yang gelap Membuat aku sulit menentukan arah Sesaat mungkin aku tersesat, bingung dan membisu Hanya desiran suara angin, nyanyian pelipur lara Bola terus berputar dan malam menjadi semakin  dalam Kekhawatiran memelukku begitu erat, tertahan dan sesak Namun, alam semesta begitu baik padaku Aku tidak dibiarkan sendiri Bintang dan bulan temani malamku Secercah sinar mereka menyapa hati dan jiwa Memberikan rasa tenang, canda dan tawa Menemaniku, berpetualang menelusuri alam

Sebuah proses hidup

Dalam keremangan Aku menemukan telaga Telaga kesejukan dengan keadaan apa adanya Aku berenang asik bersama semua tantangan Bertemu hitam dan putih Demi mendapat satu persatu spektrum warna Kini dalam kehausan Aku harus pergi Merangkai serpihan diri yang belum utuh Menapaki untaian mutiara kehidupan Aku hanyalah cangkir kecil Yang akan selalu merindukanmu

Aku dan Tepian Harapan

Lembayung senja Mengantarkan aku padamu Tepian harapan Menunggu dalam remang Menuju hari yang akan gelap Perlahan aku mendekatimu Sesaat berpikir untuk jatuh meninggalkanmu Namun kau menyadarkanku Bahwa harapan itu tak bertepi Selama udara tetap mengalir dalam tubuh Kemudian, bersama kita menatap purnama Yang seolah ia menatap kita kembali Dan berkata "berbahagialah' Tepat dihadapan mata Bersamamu, tepian harapan Membentangkan ilusi semu Tentang sebuah kebahagiaan Yang suatu saat pasti aku raih