Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Bapaku, Kakek Kalian.......

Bapaku, kakek kalian, kami sebut dia dengan panggilan bapa aki. Aku, ibu kalian, akan menceritakan penggalan kisah tentang bapaku, kakek kalian. Agar kalian selalu ingat dengan sosoknya dan membaca Al fatihah ketika mengingatnya. Sudah hampir satu tahun aku tidak melihat raganya. Hanya sosoknya yang sering aku lihat di kursi depan rumahku. Bapa selalu duduk di kursi depan rumah dengan posisi badan agak condong ke depan, sikut tangannya disangga oleh lutut. Kemudian terselip sebatang rokok di salah satu sela jemari tangannya. Terkadang dia duduk bersandar sambil memainkan suling bambu. Terkadang dia juga duduk sambil mengolah limbah kayu untuk dijadikan pesawat mainan, boneka kayu, lemari buku, centong nasi atau apapun yang sedang dibutuhkan oleh mamahku. Begitulah bapaku, kakek kalian yang tidak pernah mau berdiam diri berpangku tangan. Dia selalu ingin hidupnya berguna untuk keluarganya dan orang lain.  Setiap hujan turun selepas solat isya, aku selalu mengingatnya. Saat itu se

Jeda

Simpan saja Jauh dalam kotak kaca Sejenak Menikmati rasa, Berbahagialah Semoga dia mengerti Karena bila pecah Luka itu akan menusuk Masuk ke dalam tulang Meninggalkan sakit Yang sulit untuk ditahan

Berserah

Berkelana Mencari sebuah makna Tersesat Dalam ruang yang tak kasat Bertanya Untuk setiap logika Sedikit bergumam dalam hati Memastikan setiap hal yang tak pasti Dan aku hanya mampu berkata Semua merupakan rahasia semesta Terima dan jalani saja Apa adanya Mungkin itu cukup menutup luka Dan membuatku sedikit berbahagia

Karena Allah yang mempertemukan

Allah mempertemukan untuk satu alasan Entah untuk belajar atau mengajarkan Entah hanya untuk sesaat atau selamanya Entah akan menjadi bagian terpenting atau sekedarnya Akan tetapi tetaplah menjadi yang terbaik diwaktu tersebut Lakukan dengan tulus Meski tidak seperti yang diinginkan Tidak ada yang sia-sia Karena Allah yang mempertemukan

Matahari Pagi

Ku hirup udara pagi yang menyegarkan Ku tengadahkan kepalaku ke langit Menyapa semesta yang elok Matahari menyapaku dengan lembut Membelai seluruh ragaku Membalutku dengan kehangatan Lupa aku dengan derita Berganti hari dengan gembira Tuhan, ijinkan aku menguraikan cahayanya Hingga menjadi pelangi yang indah Terus berusaha menguatkan diri Membuat energi demi kehidupan semesta Terimakasih, sudah menyapa dan memelukku dengan kehangatan