Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Tentang Daunku

Lihat keluar dari jendela Dunia begitu berwarna Berikan makna untuk setiap keresahan Rasakan matahari siang Begitu panas menyentuh kulit Rasakan debu yang berterbangan Begitu menyesakan dada Namun, rasakan daun hijau di sana Begitu segar dan menyejukan Hidup diantara panas dan debu Kemudian memberi hidup pada semesta Dia hidup untuk memberi hidup Dan dia gugur untuk memberi hidup Aku, hidup karena dia Dia daunku dan aku membutuhkannya

Di Persimpangan : Dari Kami Untuk Kalian

Tak terasa Waktu berputar dengan cepat Mengiringi tunas yang terus tumbuh Siap menapaki anak tangga yang lebih tinggi Terlihat lelah dan letih Namun kau tetap bersemangat Di setiap anak tangga Kalian diam sejenak, hening Bergelut dengan rasa dan logika Mencoba memahami setiap sisi diri Mencoba memaknai semua yang sedang terjadi Teman Pilihan akan selalu menjadi kawan Untuk setiap proses dalam hidup Kiri atau kanan Langkah yang akan kalian ambil Keduanya akan baik Jika kalian siap dengan segala tantangan Teman Pikirkanlah, segala keputusan yang akan kalian ambil Bakarlah semangat dalam jiwa Jalanilah, setiap hari indah dalam hidup Renungkanlah, setiap jejak langkah kaki Dan terimalah, setiap tantangan yang hadir di hadapan Teman Teruslah melangkah Teruslah naik menuju puncak tertinggi Namun Janganlah kalian lupakan setiap anak tangga yang telah kalian pijaki Karena di sana ada mereka yang menjadi saksi dalam setiap prose

Cerita di Tepi Pantai

Sore itu di pantai biru Kita memandang jauh hamparan air Dikelilingi gunung hijau Tak dapat aku ungkapkan Rasa bahagia di dalam dada Hanya terpancar dalam senyuman rasa syukur Sore itu ombak menyapa kakiku Sesaat aku akan terjatuh dan hanyut mengikuti arus Namun genggaman erat tanganmu Menahanku untuk tetap kuat berdiri Terima kasih sudah hadir Dan membuat hari-hariku menjadi indah

Harapan

Saat malam yang tak sanggup aku lewati Biarlah aku berdiri Di tepian harapan Setinggi jembatan yang dibanggakan Menatap hampa pada deretan rumah Pada gemerlap cahaya lampu Seakan engkau ada di sana Di balik sebuah jendela Dan aku titipkan panggilan sayang untukmu Serta rindu dan cinta yang menggebu Pada aliran sungai yang ada di sampingmu Semoga rasa itu dapat sampai segera Tanpa tatap tanpa kata Hanya jiwa yang berusaha bertegur sapa

Keresahan Kami

Ribuan bahkan jutaan benih Tertidur di atas tanah tanpa alas berarti Memeluk bulan dan bintang Bersama malam yang gelap Menanti matahari terbit membawa semangat Kami ingin menjadi cerdas Mengasah kepekaan hati dan logika Tetapi mereka terlalu memaksa kami Membelenggu kami dengan semua huruf dan angka Tanpa diberi sentuhan makna Hingga terasa kering dan mati Robot apa yang sedang mereka ciptakan Hingga begitu kaku Sedangkan mereka sudah merasa benar Kemudian menari dalam kegelapan Menjadikan kami boneka yang kapan saja bisa mati Karena tidak tahan dengan kenyataan dan ketakutan menatap masa depan Tuan Berikanlah kepada kami senapan serta peluru Serta busur dan anak panah Serta besi dan bambu Berikan serta kepercayaan dan teladanmu Agar kami dapat memahami Hingga kami mampu menggunakannya dengan penuh tanggung jawab Tidak hanya sekedar mencari kepuasan dan ketamakan diri Mengeruk habis kekayaan alam raya titipan sang pencipta K

Keraguan

Malam ini Aku tenggelam menyelami makna hati Apa yang selama ini aku cari Apa yang selama ini aku dapati Ku ingin lewati Terbang menembus mimpi Yang tak akan pernah terjadi dalam anganku ini Merobek jubah sayapku Buatku jatuh bertumpu Tinggalkan dunia peri Untuk kembali berdiri Berikan aku jawaban Untuk satu tanya tentang keraguan Mampukah aku lakukan semua Walau hanya sebuah harapan

Hanya Selembar Kertas

Tersentak Aku bangun dari tidur Sesaat mengulang mimpi hitam Dug..dug...dug... Jantungku berdetak kencang Bersaing dengan waktu Memberi nyanyi pada dinding yang bisu Hanya tersisa selembar kertas polos Yang kini penuh noda Terlalu banyak coretan dan tumpahan tinta berwarna Dan itu adalah karyaku Ketakutanku Mimpi burukku Semua nyata di hadapanku

Rindu

Jarakku, jarakmu Memisahkan raga Berkata aku pada kenangan Akan aku simpan semua Di tempat yang paling dalam Jika suatu saat kita direstui Akan aku ungkapkan Semua rasa yang tertunda Biarlah menjadi awal perkenalan Kekurangan dari diri kita Yang belum sempat kita tahu Sebagai penerimaan kasih yang paling tulus