Bapaku, Kakek Kalian.......

Bapaku, kakek kalian, kami sebut dia dengan panggilan bapa aki.

Aku, ibu kalian, akan menceritakan penggalan kisah tentang bapaku, kakek kalian. Agar kalian selalu ingat dengan sosoknya dan membaca Al fatihah ketika mengingatnya.

Sudah hampir satu tahun aku tidak melihat raganya. Hanya sosoknya yang sering aku lihat di kursi depan rumahku. Bapa selalu duduk di kursi depan rumah dengan posisi badan agak condong ke depan, sikut tangannya disangga oleh lutut. Kemudian terselip sebatang rokok di salah satu sela jemari tangannya. Terkadang dia duduk bersandar sambil memainkan suling bambu. Terkadang dia juga duduk sambil mengolah limbah kayu untuk dijadikan pesawat mainan, boneka kayu, lemari buku, centong nasi atau apapun yang sedang dibutuhkan oleh mamahku. Begitulah bapaku, kakek kalian yang tidak pernah mau berdiam diri berpangku tangan. Dia selalu ingin hidupnya berguna untuk keluarganya dan orang lain. 

Setiap hujan turun selepas solat isya, aku selalu mengingatnya. Saat itu setiap kali mamah berteriak padaku untuk lekas pergi menjemput bapa dari mesjid, tapi lucunya setiap kali aku menjemput, kami selalu melewati jalan yang berbeda, ketika aku sampai di mesjid, bapa sudah pulang lewat jalan yang lain. Ketika aku kembali ke rumah, bapa sudah duduk santai di depan tivi, dengan nada datar dia bilang "tadi bapa langsung pulang, nebeng payung temen". Terkadang bete sih, udah bela-belain keujanan, eh bapanya ga ada. heummm....

Bapa yang selalu merawat semua tanaman di rumah kami. Dia selalu cerita tentang tanaman apotek hidup, beserta fungsinya. Dia seorang teknisi listrik pesawat, tapi kecintaannya pada tumbuhan membuatnya menjadi cukup ahli dalam merawat dan mengembangbiakan tanaman, bukan hanya apotek hidup tapi juga tanaman yang lain. Sering kali tanaman hasil biakan bapa diminta oleh teman atau tetangga. Bapa yang pertama kali mengajarkan aku cara mencangkok pohon mangga dan pohon durian. Bapa juga yang mengajarkan aku cara mencintai lingkungan, bapa bilang "kondisi lingkungan yang baik itu bukan untuk orang lain, tapi untuk kita".

Bapaku, cinta pertamaku.....

bersambung......


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku, Perempuan.

Untuk Wanita yang Tidak Aku Kenal

OHHH.....HAHAHAHA